Populasi Indonesia diprediksi akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Agar peningkatan jumlah penduduk Indonesia menjadi suatu keuntungan bagi Indonesia, maka pertumbuhan penduduk juga harus diikuti dengan peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas Secara umum, jumlah angkatan kerja di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya sementara jumlah pengangguran di Indonesia, semakin menurun tiap tahunnya.
Meskipun penurunannya tidak terlalu signifikan. TPAK pada usia 18 hingga 25 tahun untuk lulusan DI/DII/DIII memiliki nilai tertinggi untuk tahun 2011 hingga2018. Hal ini menandakan tingkat penyerapan untuk lulusan DI/DII/DIII yang bekerja maupun yang melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi lebih banyak dibandingkan dengan lulusan pendidikan lainnya. Sementara itu, TPAK terendah dialami oleh penduduk lulusan SMK yaitu kurang dari 80% pada tahun 2016 dan 2017. Rendahnya TPAK pada tahun tersebut menyebabkan TPT lulusan SMK dengan usia 18 sampai 25 tahun menyumbang angka tertinggi pada tahun yang
sama, yaitu hampir mencapai 20%.
Apabila dilihat berdasarkan usia, jumlah pekerja lulusan SMK tertinggi berada di kelompok usia
20, 21 dan 22 tahun dan jumlah pekerja lulusan SMK terendah berada di usia 18 tahun. Jumlah penganggguran lulusan SMK tertinggi juga berada di kelompok usia 18 dan 19 tahun,sementara jumlah penganggguran lulusan SMK terendah berada di usia 24 dan 25 tahun.
Persentase TPT penduduk lulusan SMK dengan usia antara 18 hingga 25 tahun berada pada rentang 7.56% hingga 35.01%. Persentase TPT tertinggi berada di Pulau Sulawesi, yaitu berada di Sulawesi Utara dan terendah berada di provinsi Bali, yaitu kurang dari 10%. Hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat
pengangguran tidak terlalu erat. Hal ini menunjukkan bahwa di Indonesia, pengangguran tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, tetapi juga oleh faktor-faktor lain. menandakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, maka semakin rendah kecenderungan untuk menjadi pengangguran.
Namun hubungan yang dihasilkan tidak erat meskipun signifikan secara statistik. Selain itu,hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pengangguran cukup erat. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kelompok usia, maka semakin rendah kecenderungan untuk menjadi pengangguran. Karena kelompok usia memiliki hubungan yang cukup erat dengan tingkat pengangguran, maka diperlukan adanya upaya pemerintah dalam membuat kebijakan tetang penyediaan lapangan pekerjaan yang menyasar pada kelompok usia produktif awal.

Dosen Manajemen SDM (HR Management), Budaya Organisasi (Organizational Culture), Literasi Finansial pada Universitas Terbuka; Pemerhati School Governance SMK.