Strategi terbaik dalam menghadapi tantangan di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity) bagi organisasi adalah beradaptasi dengan melakukan perubahan. Kadangkala perubahan tersebut dibarengi dengan pergantian jabatan bagi pada Leader di dalamnya. Pergantian jabatan dalam organisasi dalam suatu organisasi merupakan sesuatu yang umum dan sering terjadi dalam sebuah organisasi. Selain itu, pergantian jabatan dapat memberikan manfaat besar lainnya bagi organisasi, seperti peningkatan kinerja dan efektivitas, pengembangan keterampilan dan kompetensi, serta memperkuat keberlanjutan dan kesinambungan operasional organisasi.
Namun bagi sebagian leader, pergantian jabatan merupakan hal yang sangat menakutkan. Bahkan Leader tersebut rela melakukan segalanya untuk mempertahankan atau naik jabatan lebih tinggi. Ketakutan adanya pergantian jabatan ini didasari oleh adanya kemungkinan kehilangan rasa dihormati, dihargai dan disayangi dari Leader yang akan diganti. Kadang kala, seorang Leader memang sering kali dihormati karena jabatannya, namun hal tersebut tidak berarti bahwa kehormatan tersebut hanya bergantung pada jabatan semata.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Leader yang diganti untuk mempertahankan kehormatan dan menghasilkan penghargaan dari rekan kerja dan pegawai lainnya, yaitu Seorang Leader Sejati senantiasa bersiap dalam memberikan WARISAN BERMAKNA diantaranya:
- Warisan sikap profesional: Sebagai Leader, penting untuk menunjukkan sikap yang profesional dan etis dalam bekerja. Hal ini termasuk mematuhi aturan dan regulasi yang berlaku, menghindari konflik kepentingan, serta mengambil keputusan yang berdasarkan pada fakta dan bukti yang jelas.
- Warisan Jalinan hubungan baik dengan rekan kerja dan bawahan: Selain sikap profesional, menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja dan bawahan juga sangat penting. Hal ini dapat membantu membangun kepercayaan, saling menghargai, serta menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif.
- Warisan Arah Jelas Kebijakan Organisasi: Sebagai leader, penting untuk memberikan arah yang jelas dan menyiapkan strategi pendukungnya. Hal ini dapat membantu memperkuat pengambilan keputusan dan memperjelas tujuan organisasi yang ingin dicapai pada masa depan.
- Warisan dorongan partisipasi dan kontribusi: Selain memberikan arahan, leader juga harus mendorong terbentuknya partisipasi dan kontribusi dari seluruh anggota tim dalam mencapai tujuan organisasi. Hal ini dapat membantu menciptakan rasa memiliki dan memberikan motivasi kepada leader penggantinya untuk memberikan yang terbaik dalam bekerja.
- Warisan Teladan Terbaik: Terakhir, Leader harus menjadi teladan yang baik bagi rekan kerja dan anggota tim. Hal ini termasuk menunjukkan sikap yang baik, melakukan tindakan yang konsisten dengan nilai dan prinsip yang dipegang, serta menunjukkan dedikasi dan komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan dan organisasi.
WARISAN BERMAKNA dalam pergantian jabatan berbicara tentang nilai-nilai, pengalaman, dan keterampilan yang ditinggalkan oleh leader yang berpindah jabatan/tidak menjabat lagi kepada rekan kerja yang menggantikannya. Hal merupakan faktor penting dalam regenerasi di kantor, karena dapat membantu mempertahankan budaya kerja yang positif dan memperkuat kompetensi organisasi. WARISAN BERMAKNA yang ditinggalkan oleh leader yang akan berganti jabatan dapat memiliki dampak yang positif pada regenerasi di kantor, delegasi wewenang, dan semangat bekerja hingga akhir jabatan.
Dalam konteks delegasi wewenang, WARISAN BERMAKNA dapat memberikan dasar yang kuat bagi rekan kerja yang mendapat tanggung jawab baru untuk meneruskan pekerjaan yang ditinggalkan dengan cara yang efektif dan efisien. Seorang Leader yang berpengalaman dapat membimbing dan memberikan panduan kepada rekan kerja yang menggantikannya, sehingga memastikan kontinuitas operasional yang lancar dan terorganisir.
Terakhir, WARISAN BERMAKNA juga dapat berperan penting dalam mempertahankan semangat dan motivasi organisasi. Leader yang baik akan selalu memberikan warisan bermakna sebagai sebuah inspirasi dan motivasi kepada Leader pengantinya, bahkan setelah mereka meninggalkan posisi mereka. Hal ini dapat membantu mempertahankan semangat dan energi di tempat kerja, dan meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. AWK

Assistant Professor, Universitas Terbuka
HR Development; Management; Online and Distance Learning; Vocational Education